Friday, November 26, 2004
Kembali mencari...
sudah agak lama tiada entry baru disini...sibuk dengan exam dan hal-hal lain buat saya lupa untuk meng"update"...tapi maybe this entry today jadi pemecah kebekuan blog ni yang dah lama tak bersentuh...tak banyak yang ingin ditulis...cuma maybe a little thing about perpisahan...sudah sedia maklum bahawa pertemuan dan perpisahan sudah direncanakan oleh Allah SWT untuk kita....perpisahan adalah sukar tetapi jika ia sudah menjadi ketentuanNya,tak siapa mampu untuk menolak walau sekuat mana ia mencuba...saya juga tak terlepas dari merasa sedih dan kecewa kerana ianya berlaku...tetapi bila difikirkan,hati ini tetap yakin dengan ketentuanNya dan percaya bahwa setiap yang berlaku pasti ada hikmahnya....dan ayat ini sering menjadi peringatan buat diri...
...(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. -Surah Ar-Rad:28
buat teman-teman yang telah dan akan meninggalkan ....
Untukmu TemanAlbum :
Munsyid : Brothers
http://liriknasyid.com
Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria
Reff:
Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ingatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan bersimpul padu
Kenangan bersamamu
Takkanku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa
Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan
Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janji-Nya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasih-Nya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah gelita hadirlah cahaya
Diselamanya
Posted by aurisia/syahida at 6:33 PM
Tuesday, November 02, 2004
Malam Lailatul-Qadr
In the name of God, Most Gracious, Most Merciful We have indeed revealed this (Message) in the Night of Power: And what will explain to thee what the Night of Power is? The Night of Power is better than a thousand months. Therein come down the angels and the Spirit by God's permission, on every errand: Peace!...This until the rise of morn!
Surah 97 The Holy Qur’an
The Holy Qur'an contains a short surah dedicated to Laylatul Qadr. Surah Al-Qadr is the 97th surah and consists of five verses. However, these short verses carry great meaning and guidance. They tell us all we need to know about the essence and spirit of Laylatul Qadr.Laylatul Qadr falls sometime within the last 10 days of Ramadhan.
"Seek it in Ramadan in the last ten nights. For verily, it is during the odd nights, the twenty-first, or the twenty-third, or the twenty-fifth, or the twenty-seventh, or the twenty-ninth, or during the last night." Sahih Hadith Ahmad 5:318
Laylatul Qadr is the most blessed night. A person who misses it has indeed missed a great amount of good. If an individual wants to obey his Lord, increase the good deeds in his record and have all past sins forgiven, they should take part in Laylatul Qadr.
“Whoever stays up (in prayer and remembrance of Allah) on the Night of Qadr fully believing (in Allah’s promise of reward for that night) and hoping to seek reward (from Allah alone and not from people), he shall be forgiven for his past sins.” Sahih Hadith Bukhari / Muslim
We should strive to find this night, and then pass it in worship and obedience. If this is done for the sake of Allah, with sincerity, then all past sins will be forgiven. However, if a person misses out on worship during Laylatul Qadr they truly are a deprived person.
This night is full of reward and blessing and is equivalent to a thousand nights of worship. Anyone who takes part in Laylatul Qadr will have worshipped an equivalent of eighty three years and three months. It is as if a person has spent an entire lifetime in non-stop worship.
“The Night of Power is better than a thousand months.” 97:3 The Holy Quran
"Allah's Messenger, sallallahu `alayhi wa sallam, looked back at the previous communities and saw that his community lived for a much shorter period in comparison to them. He was concerned about how his community would be able to gain as many rewards as those of the previous communities. So when Allah the Exalted saw the concerns in the heart of His Beloved, sallallahu `alayhi wa sallam, then he, sallallahu `alayhi wa sallam, was given Laylatul-Qadr, which is more virtuous than a thousand months." (Imâm Mâlik, Muatta) Worship during this night can take on many forms. Here are a few suggestions to help you through Laylatul Qadr:
• Plan ahead if you are working. If you are going to spend a night awake in worship, book the following day off.
• Take regular breaks during the night to avoid getting over-exhausted. Try switching between different forms of worship instead.
• Perform Itikaaf (seclusion in a mosque for worship) – If possible, take a vacation for the last 10 days of Ramadhan. If you cannot stay at your local mosque ask family or friends to help out during your Itikaaf at home. If you cannot spend all 10 days in Itikaaf, then do as many days as you can - even if it is only one day.
• Increase the recitation of the Qur'an, and reflect on the meaning of the verses, especially the verses used in Salah. This will help you concentrate.
• Increase Salah (prayer).
• Find out if there are any events organised, and take your family along.
Doing all of the above activities may be too much to do throughout the night but is far better than social gatherings and meaningless talk that we stay awake for.
If your Arabic is not very strong then there are many good English translations of Qur'an and Hadith, which can be used instead. Other useful reading might include books of tafsir (Qura’n commentary), books on the lives of the Prophets (upon whom be peace), and books of fiqh (Islamic jurisprudence) as well as Du’a books.
The days of Laylatul-Qadr are an important time for worship, especially the last 10 days. We should pray sincerely from our hearts in order to be saved from the hellfire. This is a good opportunity not only to pray for ourselves but also for our fellow brothers and sisters, for if we can not do anything else then our prayers will help.
Ibn Abbas (RA) heard the Prophet (SAAWS) advising someone, saying, “Take advantage of five before five: You’re youth before your old age, your health before your sickness, your wealth before your poverty, your free time before you become occupied, and your life before your death.”
May Allah help us to purify our hearts, strengthen our faith, and enable us to meet every challenge, and overcome every difficulty in our lives. May Allah allow us to serve Him with sincerity in our work, study, professional, business, family and social lives. When the time comes for us finally to return to Him, may Allah admit us to the companionship of those whom He loves.
Courtesy of www.ramadhanzone.com
Posted by aurisia/syahida at 7:09 PM
Perhatian!!
mari doakan saudara-saudara kita di
Falujah Irak yg sedang di kepung oleh 12000 tentara salib dan akan di 'bombard' Selasa ini, demi Allah kita akan di tanyai Allah tentang kepedulian kita terhadap sesama muslim.Sempena bulan yang mulia ini marilah kita memperbanyakkan doa kepadaNya agar nasib saudara-saudara kita terbela...selemah-lemah iman adalah merelakan dengan hati...tetapi jika ikatan hati ini bergabung,insyaallah Dia bakal mendengarnya....
Posted by aurisia/syahida at 3:04 AM
Monday, November 01, 2004
Marhaban ya Ramadhan!
it's been a while since i've post the last entry..so,sempena Ramadhan yang mulia ini,
let us share kebaikannya bersama-sama...
FADHILAT RAMADHAN
Bulan Ramadhan atau dalam bahasa percakapan biasa disebut "Bulan Puasa" menjelang lagi. Bulan ini bukanlah asing bagi umat Islam dan mereka yang cintakan bulan yang penuh kerahmatan dan keberkatan ini sememangnya menunggu-nunggu akan ketibaannya.
Di dalam bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan menunaikan ibadah puasa, sejajar dengan firman Allah S.W.T di dalam Al Quran Surah Al-Baqarah, ayat 183-184 seperti berikut:
Maksudnya: "Wahai orang-orang yang beriman, kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu bertaqwa. Puasa itu diwajibkan dalam beberapa hari tertentu. Maka sesiapa di antara kamu yang sakit atau dalam musafir (bolehlah ia berbuka) maka hendaklah ia digantikan dengan hari-hari lain."Sabda Nabi Muhammad S.A.W. yang bermaksud:"Bahawa bulan Ramadhan itu adalah bulan yang diberkati Allah. Bulan yang mengandungi Lailatulqadar, yang lebih baik daripada seribu bulan. Bulan yang diwajibkan Allah ke atas hamba-Nya supaya berpuasa supaya bangun di malam hari untuk melakukan ibadah sunat. Sesiapa yang mengerjakan ibadah sunat dalam bulan ini, maka pahalanya sama dengan mereka yang mengerjakan fardhu di bulan lain."
"Agama Islam itu terbina dengan lima asas iaitu, membuat pengakuan bahawa tiada Tuhan yang lain, melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu persuruh-Nya, mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan mengerjakan haji di Baitullah."
"Semua amal kebajikan anak Adam itu untuk mereka sendiri kecuali puasa, kerana puasa itu dilaksanakan untuk Aku semata-mata dan Aku akan membalasnya. Sebenarnya puasa itu sebagai perisai. Apabila seseorang itu berpuasa maka janganlah ia bercakap kotor dan sekiranya ia dimaki maka hendaklah ia berkata: aku berpuasa, aku puasa sebanyak dua kali. Demi Allah sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah dari bau kasturi. Orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan iaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Allah (di akhirat)."
"Apabila tiba bulan pertama Ramadhan, syaitan dan jin yang jahat dibelenggu dan tertutup semua pintu neraka dan terbuka semua pintu syurga dan pada setiap malam ada seruan: Wahai orang-orang yang ingin baik, majulah; wahai orang yang ingin jahat, hentikanlah dan Allah memendekkan beberapa banyak daripada api neraka dan yang demikian itu pada setiap malam."
"Setiap manusia akan mendapat kebaikan selama mereka itu menyegerakan berbuka puasa dan melewatkan sahur."
"Ramadhan bulan yang diwajibkan Allah puasa-Nya dan aku mencontohkan kepada kamu agar bangun sembahyang malam; maka siapa yang berpuasa dan bersembahyang malam, benar-benar kerana iman dan mengharapkan pahala daripada Allah akan keluar daripada dosa-dosanya bagaikan keadaan ketika dilahirkan daripada perut ibu."
"Orang yang zikir (ingat) kepada Allah pada Ramadhan akan diampunkan baginya dan orang yang meminta daripada Allah di dalamnya (Ramadhan) tidak akan kecewa."
Ramadhan juga dikaitkan dengan bulan kesabaran kerana orang-orang yang berpuasa bukan sahaja dituntut meninggalkan makan dan minum tetapi juga menghindari daripada melakukan perkara-perkara yang membatalkan puasa termasuk menjauhi hubungan kelamin sesama suami isteri pada siang hari. Kerana itu, sifat-sifat sabar sahaja yang menjamin kesempurnaan orang-orang Islam menunaikan puasa sebulan Ramadhan.
Sebagai ganjaran kepada kesabaran itu, Allah berfirman di dalam Surah An-Nahl ayat 96 iaitu:
Maksudnya: "Dan sesungguhnya Kami akan memberikan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."
Yang Tersirat Di Sebalik Ramadhan dan Puasa*
Berdasarkan ayat-ayat al-Quran dan hadis, puasa Ramadhan mempunyai banyak kelebihan, hikmat atau fadhilat. Antaranya ialah:
Pintu neraka ditutup: Apabila seseorang itu benar-benar berpuasa, zahir dan batin serta puasanya itu menyekat dirinya daripada melakukan maksiat dan kejahatan.
Pintu syurga dibuka: Peluang yang besar bagi seseorang melakukan amalan kebajikan yang boleh membawa kejayaan akhirat, menambah ketaqwaan kepada Allah dan setiap amalan kebajikan diberi ganjaran yang banyak.
Syaitan dikurung: Apabila seseorang berpuasa, syaitan dan iblis tidak mempunyai peluang untuk menggoda dan menghasut manusia melalui hawa nafsu kerana puasa merupakan perisai yang dapat menangkis sebarang hasutan dari syaitan.
Malam Lailatulqadar: Salah satu kelebihan yang Allah berikan untuk umat Islam dalam bulan Ramadhan ialah malam Lailatulqadar. Ini bererti sesiapa yang beribadat pada malam-malam tersebut digandakan pahala dan ganjaran yang amat tinggi di sisi Allah.
Sementara itu dalam kegembiraan menyambut Ramadhan, fahamilah sejelas-jelasnya akan hakikat dan falsafah puasa yang tersirat. Kefahaman ini bukan sahaja membantu kita menjalani ibadah tetapi dapat menunaikan puasa dengan sempurna. Antaranya ialah:
Menjadikan seseorang muslim itu lebih bertaqwa kepada Allah berdasarkan firman Allah dalam Surah al-Baqarah, ayat 183 seperti di atas dan melalui ayat 13, Surah al-Hujarat yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang-orang yang bertaqwa."
Melatih manusia supaya bersabar menghadapi kesusahan atau bencana, penderitaan dan juga cabaran-cabaran hidup. Kehidupan manusia memang sentiasa dirundung cabaran dan ujian-ujian Allah. Menegaskan mengenai cabaran di dunia, Allah s.w.t menegaskan di dalam ayat 155, Surah al-Baqarah:
Maksudnya: "Demi sesungguhnya kami akan menguji kamu dengan sedikit perasaan takut dan kelaparan, kekurangan harta benda dan jiwa serta hasil tanaman. Dan berikanlah khabar gembira kepada orang-orang yang sabar."Melahirkan muslim yang amanah yang merupakan sifat yang tinggi nilainya. Puasa melatih manusia dengan sifat-sifat amanah kerana tanpanya puasa akan menjadi batal atau tidak sempurna. Jika begitu, sia-sia sahaja seseorang itu berpuasa dan tiada faedahnya menahan lapar dan dahaga.Melahirkan perasaan insaf dan belas kasihan serta bertimbang rasa. Hanya orang yang berpuasa sahaja dapat memahami atau mengetahui kesengsaraan orang-orang miskin yang lapar dan dahaga. Melalui keinsafan, diharapkan seseorang Muslim itu tidak keberatan untuk memberi bantuan, sedekah atau sumbangan kepada golongan yang tidak berada. Amal jariah sememangnya dituntut di dalam Islam.Sebagai senjata menahan manusia daripada melakukan maksiat dan kemungkaran. Tiada ertinya seseorang itu berpuasa tetapi pada masa yang sama melakukan perkara-perkara keji dan mungkar walaupun hanya melalui kata-kata. Sebab itu Rasulullah s.a.w berpesan: "Puasa itu sebagai perisai dan apabila seseorang itu berpuasa maka janganlah ia bercakap kotor, jangan menjerit-jerit serta jangan berlaku bodoh..."Kesimpulannya, terdapat pelbagai falsafah yang tersirat di sebalik bulan Ramadhan yang hadirnya sekali setahun. Justeru itu, hayatilah pesanan Rasulullah s.a.w melalui sebuah hadisnya yang bermaksud
:"Ramai di kalangan umatku yang berpuasa tetapi tiada mendapat apa-apa kecuali lapar dan dahaga."
------------------------------------------------------------------------------------
*Disesuaikan daripada Suara Masjid Negara Bil. 48/1997
oleh: Mejar Burhanuddin Abdul Jalil
*SUMBER: Laman web Masjid Sungai Pinang, Klang Selangor Darul Ehsan di alamat http://sgpinang.masjid.net.my
Posted by aurisia/syahida at 7:38 PM